Pages

Sunday, August 31, 2014

Diet Bagi Penderita Jantung Bengkak

diet bagi penderita jantung bengkak
Jantung bengkak dapat berkembang karena faktor-faktor seperti kehamilan, otot-otot jantung yang lemah (Cardiomyopathy), aritmia, atau bisa juga merupakan gejala dari suatu penyakit jantung yang mendasarinya seperti penyakit arteri koroner. Jantung bengkak merupakan hasil dari kegagalan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang diperlukan.

Gejala jantung bengkak termasuk, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi, sesak napas, detak jantung tidak normal, edema, nyeri dada, dan kesulitan bernapas. Hal ini dapat mengakibatkan komplikasi seperti murmur jantung, pembekuan darah, gagal jantung, dan serangan jantung yang bahkan dapat menyebabkan kematian mendadak. Mereka yang berisiko tinggi termasuk orang dengan tekanan darah tinggi, mereka yang telah menderita serangan jantung, orang dengan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung bawaan, dan individu dengan riwayat keluarga cardiomyopathy.

Kondisi ini dapat diobati dengan menggunakan prosedur medis atau menggunakan obat-obatan tertentu. Pengobatan jantung bengkak biasanya berdasarkan dari komplikasi medis yang ditimbulkan oleh penyakit ini. 

Berikut adalah beberapa tips tentang apa yang harus makan, dan apa yang harus dihindari, dan setiap perubahan gaya hidup yang dapat meningkatkan kondisi kesehatan jika Anda adalah seorang penderita penyakit jantung bengkak.

Mengurangi Konsumsi Sodium
Batasi konsumsi sodium harian Anda untuk 2.000 mg/hari. Sodium berlebih di dalam tubuh dapat menyebabkan edema dan retensi cairan di kaki serta dapat menyebabkan sesak napas. Hal ini membuat pompa jantung dua kali lebih keras. Kurangi makanan asin seperti hotdog, keju, biskuit, kacang asin, ikan asin, smoked beef, makanan kaleng, dan makanan beku seperti pizza dan pasta. Sertakan makanan kaya kalium dalam diet Anda (sayuran berdaun hijau, anggur, tomat, pisang) untuk meniadakan efek berbahaya dari sodium. Diet rendah sodium termasuk mengkonsumsi makanan seperti daging segar dan unggas, telur, susu, keju rendah sodium. Dibandingkan harus menggunakan garam dalam masakan Anda, sebaiknya gunakan ramuan bumbu rempah, atau lemon dan kulit jeruk untuk menambahkan rasa di dalam masakan.

Batasi Asupan Lemak
Konsumsilah lemak tak jenuh dan rendah kolesterol. Secara khusus Anda harus menghindari makanan yang mengandung lemak trans seperti makanan cepat saji ( fast food ). Makanan cepat saji mengandung sejumlah besar lemak trans (yang berasal dari minyak terhidrogenasi parsial). Mereka meningkatkan kadar kolesterol jahat dan mengurangi kolesterol baik. Mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak juga berisiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi.

Cobalah untuk menahan diri dari makanan seperti kentang goreng, keripik kentang, kue, muffin, dll Carilah makanan yang rendah lemak atau bebas lemak setiap kali Anda membeli produk olahan. Alih-alih mengkonsumi makanan yang digoreng, cobalah untuk makanan yang dipanggang atau dikukus.

Membatasi konsumsi lemak Anda tidak berarti menghilangkan lemak dari menu makanan Anda sama sekali. Pastikan untuk menyertakan makanan yang kaya asam omega-3 dan lemak tak jenuh, seperti mackerel, salmon, buah zaitun, biji rami, kacang-kacangan, minyak canola, minyak zaitun extra virgin, dan kacang kedelai. Lemak ini sangat penting untuk tubuh karena mereka membantu dalam mempromosikan kesehatan sistem kardiovaskular. Untuk protein Anda dapat mengkonsumsi sumber protein yang rendah lemak seperti ayam tanpa kulit, putih telur, daging sapi tanpa lemak dan susu skim sebagai pengganti daging goreng, iga, kuning telur, dan susu tinggi lemak.

Mengkonsumsi Biji-bijian, buah-buahan, dan Sayuran
Makanlah buah-buahan segar, sayuran dan biji-bijian dalam porsi yang banyak. Mereka memiliki sedikit natrium dan lemak dan berisi sejumlah besar nutrisi dan serat, yang penting untuk kesehatan jantung. Bila Anda memiliki hasrat untuk ngemil, sebaiknya pilih buah-buahan dibandingkan popcorn, muffin, biskuit, atau kerupuk.

Kontrol Diabetes
Pasien diabetes berada pada risiko lebih besar terkena Jantung bengkak. Mengontrol kadar gula darah Anda dengan mengganti nasi dengan makanan yang kaya karbohidrat kompleks seperti barley, gandum, dan kacang-kacangan.

Mengurangi Alkohol
Terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah dan lemak darah (trigliserida), meningkatkan kesempatan Anda untuk mengembangkan komplikasi jantung.

Beberapa perubahan lain seperti berhenti merokok, olahraga teratur, menyingkirkan kelebihan timbunan lemak, dan mempertahankan siklus tidur yang teratur juga memainkan peran penting dalam mengurangi bahaya yang ditimbulkan oleh Jantung bengkak. Mengubah pola makan dan gaya hidup merupakan suatu kesatuan yang dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Sumber: http://www.buzzle.com/articles/diet-for-an-enlarged-heart.html

No comments: